Minggu, 04 Maret 2012

4-PETA TOPOGRAFI


MATERI TOPOGRAFI (PRAMUKA)


Navigasi Darat ialah :
Ilmu yang mempelajari bagaimana seseorang khususnya Pencinta Alam menentukan kedudukan suatu tempat dan juga memberikan bayangan medan yang di tempuh, dengan demikian kita dapat merencanakan suatu perjalanan dengan secermat mungkin, menentukan hambatan seminimal mungkin dengan bantuan peta dan kompas.

II.        Pembagian

A.        Peta adalah :
Gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi yang diproyeksikan dalam bidang datar dengan metode perbandingan tertentu. Maksudnya adalah agar kita dapat mengetahui gambaran suatu tempat/medan.

B.        Macam-macam peta
1.         Peta teknis (skala besar) : peta yang dipergunakan untuk keperluan teknis seperti perencanaan jalan, irigasi dll. Skalam dalam peta ini digunakan skala yang cukup besar yaitu : 1:1000 atau 1:2000
2.         Peta Topografi : Peta yang menjelaskan tentang keadaan bumi dan ketinggian suatu daerah yang berupa garis kountur.
3.         Peta Ikhtisar/geografi/wilayah : peta yang biasa kita pakai dalam pelajaran sekolah, biasanya skala kecil :1:250000
4.         Peta tematik/khusus : peta yang menyebutkan data-data Kwalitatif dan Kwantitatif yang ada hubungannya dengan unsur-unsur topografi. Contoh peta Geologi, peta pariwisata, peta tata guna lahan dll

Peta yang biasa digunakan dalam Navigasi Darat ialah peta Topografi. Peta tersebut mempunyai skala tertentu, yaitu :
1.         Skala kecil 1: 1.000.000
2.         Skala Sedang 1 : 50.000
3.         Skala besar 1 :1000

C.        Skala
Perbandingan jarak diatas peta dengan jarak sebenernya diatas permukaan bumi
Macam-macam skala:
1          Skala Fraksi /Perbandingan contoh : 1:10.000
2          Skala Grafis/Penggambaran
3          Skala Verbal/Perkataan, contoh 1cm mewakili 1 Km, 1inchi mewakili 1Km


Macam-macam ukuran skalah:
1          Skala kecil : 1:100.000 ke bawah
2          Skala sedang : 1:50.000- skala darat
3          Skala besar : 1:10.000 ke atas

D.        Garis kontur
Garis berbelok-belok yang merupakan kurva tertutup yang menghubungkan titik yang mempunyai ketinggiannya yang sama dari permukaan laut.
Sifat-sifat garis Kontur :
1.         Satu garis kontur mewakili satu ketinggian
2.         Garis Kontur yang lebih rendah mengelilingi garis yang lebih tinggi
3.         Garis kontur tidak mungkin saling berpotongan atau bercabang
4.         Garis yang kelipatan 10 ditandai dengan garis yang tebal
5.         Garis kontur yang rapat menandakan daerah itu curam dan yang renggang menandkakan bahwa daerah itu landai.
6.         Interval kontur/perbedaan antara 2 garis kontur mempunyai rumus 1/2.000 * skala, kecuali jika tertulis pada peta.
Jadi garis kontur tidak tepat untuk mengukur jarak tetapi hanya ketinggian saja.

E.        Titik Ketinggian
Ketinggian dibagi 2, yaitu :
1. Ketinggian sebenarnya : diukur dari permukaan laut, contoh: ketinggian gunung 2958mdpl
2. Ketinggian Nisbi : Ketinggian yang diukur dari dasar benda yang diukur contoh : tinggi gedung 15m

F.         Koordinat/Garis Pembantu
Lembaran peta terbagi atas garis-garis koordinat, yaitu garis bujur sangkar. Untuk menjelaskan kedudukan kita di peta pada orang lain harus disebut kode posisi yang dimana kita berada, berupa garis-garis koordinat peta, cara membacanya :
1.      Sitim 4 anka, memperlihatkan daerah yang besar
2.      Sistim 6 angka memperlihatkan daerah yang agak kecil dan sempit

G.        Kompas
Pengertian dasar tentang kompas sebagai alat penunjuk arah merupakan langkah pertama. 8 titik pada kompas merupakan suatu pokok penting untuk mengetahui arah yang perlu kita ketahui. Dalam menggunakan kompas hindari benda-benda yang terbuat dari logam/besi.
Dalam Navigasi Darat ada 3 buah utara yang dipakai, yaitu :
1.         Utara sebenarnya (US)
Mengarah ke kutub & sesungguhnya menggambarkan gris lintang dunia
2.         Utara peta (UP)
Biasanya digambarkan sebagai garis vertikal ke atas pada lembar peta. Arah utara ini hasil proyeksi garis bujur dan garis lintang dunia pada bidang datar yang berbentuk dalam pola koordinat (grid)
3.         Utara Magnetis (UM)
Jarum kompas tidak tepat menunjuk ke arah utara sehingga perputaran bumi pada sumbunya merupakan perubahan kutub magnetis yang disebut variasi magnetis (VM)

H.        Azimut
Azimut ialah titik/besar sudut yang kita tuju, ada 3 macam Azimut.
1.         Azimut sebenarnya, sudut yang dibentuk dari utara sebenarnya dengan titik sasaran.
2.         Asimut magnetis, sudut yang didapat antara utara magnetis dengan titik sasaran.
3.         Azimut Peta, sudut yang dibentuk dari utara peta dengan titik sasaran.

Semua azimut ini menuju ke arah U - T (jarum jam). Kebalikan dari azimut adalah back azimut.

I.          Perhitungan sudut peta ke Kompas dan Sudut Kompas ke Peta.
Sudut kompas dengan sudut peta mempunyai perbedaan. Kita tidak dapat menggunakan langsung arah sudut peta pada kompas dan sebaliknya. untuk itu kita harus mengubah terlebih dahulu :
1          Deklinasi magnetis, perbandingan besar sudut antara arah US dengan arah UM
2          Variasi magnetis, pertambahan deklinasi setiap tahun di suatu daerah. Dapat bertambah (increase) atau berkurang (decrease)

Resection
Prinsip resection adalah menentukan posisi kita dipeta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali. Teknik ini paling tidak membutuhkan dua tanda medan yang terlihat jelas dalam peta dan dapat dibidik pada medan sebenarnya (untuk latihan resection biasanya dilakukan dimedan terbuka seperti kebun teh misalnya, agar tanda medan yang ekstrim terlihat dengan jelas).
Tidak setiap tanda medan harus dibidik, minimal dua, tapi posisinya sudah pasti.
Langkah-langkah melakukan resection:
1.         Lakukan orientasi peta
2.         Cari tanda medan yang mudah dikenali di lapangan dan di peta, minimal 2 buah
3.         Dengan busur dan penggaris, buat salib sumbu pada tanda-tanda medan tersebut (untuk alat tulis paling ideal menggunakan pensil mekanik-B2).
4.         Bidik tanda-tanda medan tersebut dari posisi kita dengan menggunakan kompas bidik. Kompas orienteering dapat digunakan, namun kurang akurat.
5.         Pindahkan sudut back azimuth bidikan yang didapat ke peta dan hitung sudut pelurusnya. Lakukan ini pada setiap tanda medan yang dijadikan sebagai titik acuan.
6.         Perpotongan garis yang ditarik dari sudut-sudut pelurus tersebut adalah posisi kita dipeta.

Intersection
Prinsip intersection adalah menentukan posisi suatu titik (benda) di peta dengan menggunakan dua atau lebih tanda medan yang dikenali di lapangan. Intersection digunakan untuk mengetahui atau memastikan posisi suatu benda yang terlihat dilapangan tetapi sukar untuk dicapai atau tidak diketahui posisinya di peta. Syaratnya, sebelum intersection kita sudah harus yakin terlebih dahulu posisi kita dipeta. Biasanya sebelum intersection, kita sudah melakukan resection terlebih dahulu.

Langkah-langkah melakukan intersection adalah:
1.         Lakukan orientasi peta
2.         Lakukan resection untuk memastikan posisi kita di peta.
3.         Bidik obyek yang kita amati
4.         Pindahkan sudut yang didapat ke dalam peta
5.         Bergerak ke posisi lain dan pastikan posisi tersebut di peta. Lakukan langkah 1-3
6.         Perpotongan garis perpanjangan dari dua sudut yang didapat adalah posisi obyek yang dimaksud.

MENTUKAN ARAH TANPA KOMPAS

Dengan tanda-tanda alam misalnya :
1)         Kuburan Islam selalu menghadap ke utara
2)         Masjid selalu menghadap ke kiblat
3)         Bagian tumbuhan yang berlumut tebal menunjukan arah timur karena sinar matahari belum terik pada pagi hari

Dengan menggunakan jam tangan
1)         Hanya dapat digunakan untuk daerah yang jauh dari khatulistiwa (minimal 23 derajat LU atau LS).
2)         Daerah sebelah utara khatulistiwa : Jarum pendek diarahkan ke matahari, arah antara jarum pendek dan angka 12 menunjukkan arah selatan.
3)         Daerah sebelah selatan Khatulistiwa : arahkan angka 12 ke matahari. Arah antara angka 12 dan jarum pendek menunjukkan arah utara.

Dengan menggunakan Bintang
1)         Bintang selatan (Zuider Kruis), bila kita menghubungkan bintang-bintang yang terjauh satu sama lain lalu kita tarik garis khayal sampai memotong tepi langit,maka titik pertemuan itu adalah pertemuan itu adalah selatan.
2)         Bintang Biduk, apabila dihubungkan bintang-bintang ini akan membentuk gambar biduk. Garis yang ditarik dari bintang yang letaknya segaris akan menunjukkan arah utara.
3)         Rasi bintang Crux (bintang salib/Gubuk Penceng), perpanjangan garis diagonal yang memotong horison dari tempat kita adalah arah selatan.
4)         Arah bulan, bintang, dan Matahari yang terbit di timur dan tenggelam di barat.


0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda